Tuesday 31 July 2012

Bangun Tiga Dimensi - 2

Belakangan ini sedang ramai isu naiknya harga kedelai impor. Banyak juga pengusaha tahu-tempe yang mogok usaha sehingga peredaran tahu-tempe menjadi sepi di pasaran. Hingga berikutnya disepakati oleh para pengusaha tahu-tempe untuk tetap menjalankan usaha mereka. Alhasil, harga tahu-tempe menjadi melonjak. Lalu apa pula kaitannya dengan bangun tiga dimensi?

Ini hanya terinspirasi dari kegiatan kecil di rumah. Ketika harga tahu-tempe menjadi mahal, ibu saya tetap membeli dua potong tempe. Ukurannya tidak berbeda, tapi harganya tidak lagi sama. Hal yang menarik adalah potongan dari tempe itu. Bentuknya menyerupai jajar genjang. Ya, lagi-lagi dengan ada sisi yang menyerong. Spontan saja terlintas dalam pikiran saya. Ternyata bukan hanya tahu saja.

Sayang sekali, bentuk potongannya tidak sempat saya abadikan.

Saturday 21 July 2012

Bangun Tiga Dimensi

Hari ini, salah satu hidangan untuk berbuka puasa adalah tahu goreng dengan potongan menyerong. Hal ini mengingatkan saya kembali pada perkataan guru matematika saya sewaktu saya berseragam putih abu dahulu. "Mengapa seorang ibu sering kali memotong tahu dengan potongan yang menyerong?" Jawabannya mudah saja. "Karena dengan potongan menyerong itu, seorang ibu akan mendapatkan potongan tahu dengan volume yang sama, namun luas penampang yang lebih luas sehingga terlihat lebih besar."

Meski menurut ibu saya itu hanya masalah selera dan urusan keindahan. Tapi saya tetap teringat, karena dengan ini saya terbantu ketika belajar mengenai bangun tiga dimensi dahulu. Ya, guru saya itu selalu mengatakan untuk membayangkan tahu yang dipotong-potong saat mempelajari bangun tiga dimensi.

Selalu ada cara untuk belajar. -rumidita-

Tahu goreng dengan potongan menyerong