Friday 29 March 2013

My Personality Type : The Dreamy Idealist

Tipe Idealis Pemimpi,
  • Sangat berhati-hati.
  • Tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. 
  • Berbagi kehidupan emosional serta pendapat-pendapat kuat dengan sedikit sekali orang. 
  • Memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. 
  • Selalu berusaha keras memperbaiki dunia. 
  • Dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung dan membela mereka. 
  • Tertarik dengan sesama, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. 
  • Begitu antusiasme akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.

Bagi tipe Idealis Pemimpi, 
  • Hal-hal praktis tidak benar-benar penting. 
  • Hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. 
  • Cenderung hidup sesuai dengan semboyan “the genius controls the chaos” – sehingga biasanya memiliki karir akademik yang gemilang. 
  • Kurang tertarik dengan detail.
  • Lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan, artinya masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. 
  • Sesekali dapat melewatkan sesuatu yang penting. 
  • Cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan melainkan memendamnya, karena mereka menyukai kedamaian.
  • Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka. 
  • Membenci konflik dan persaingan. 
  • Lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias. 

Di lingkungan kerja,
  • Merupakan teman dan pasangan yang suka menolong dan setia.
  • Memiliki integritas. 
  • Kewajiban menjadi hal yang sangat sakral. 
  • Perasaan orang lain penting bagi mereka.
  • Senang membuat orang lain bahagia. 
  • Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; 
  • Kebutuhan akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena butuh banyak waktu untuk diri sendiri. 
  • Tidak ahli berbasa-basi. 
  • Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya. 
  • Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.
  • Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. 
  • Tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.

Sifat-sifat yang menggambarkan tipe ini
  • introvert, 
  • teoritis, 
  • emosional, 
  • spontan, 
  • idealis, 
  • pemimpi, 
  • emosional, 
  • menyenangkan, 
  • pendiam, 
  • ramah, 
  • bergairah, 
  • setia, 
  • perfeksionis, 
  • senang membantu, 
  • kreatif, 
  • sabar, 
  • penuh rasa ingin tahu, 
  • keras kepala, 
  • integritas, 
  • bersedia berkorban, 
  • romantis, 
  • hati-hati, 
  • pemalu, 
  • cinta kedamaian, 
  • rentan saat dikritik, 
  • sensitif, 
  • komunikatif,
  • imajinatif.

Bidang ini bisa menarik minat seseorang bertipe Idealis Pemimpi
  • sastra, 
  • filsafat, 
  • psikologi, 
  • musik, 
  • seni (museum), 
  • menulis, 
  • menggambar / melukis, 
  • astrologi, 
  • hal spiritual, 
  • meditasi, 
  • kerajinan (handicrafts), 
  • relawan

Hampir keseluruhan penggambaran tipe ini cocok dengan saya yang sekarang. Ya, entah untuk satu, lima, atau sepuluh tahun mendatang. Masih kah seperti ini atau tidak.

Hal yang penting untuk saya lakukan adalah memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi dampak dari kekurangan yang ada.

Barangkali ada yang mau mencoba tes nya juga, bisa dicoba di sini.

Thursday 28 March 2013

Boy!

"Bro" merupakan kata sapaan yang sering terdengar sebagai kependekan dari "brother". Dari bahasa asalnya (bahasa inggris) kata "brother" berarti saudara laki-laki, sehingga sapaan ini umum ditujukan untuk kawan laki-laki yang sudah seperti saudara sendiri atau dianggap sebagai saudara karena akrabnya. Lalu bagaimana untuk kawan yang perempuan? Sapaan yang dikenal adalah "sist" sebagai kependekan dari "sister". Sehingga cukup akrab di telinga sapaan "bro & sist".

Boy!

Lalu bagaimana dengan kata "boy" ini? "Boy" merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti anak laki-laki.  Entah, apakah di daerah asalnya, kata ini dipakai untuk menyapa anak laki-laki atau tidak. Hal yang pasti adalah kata "boy" sudah menjadi kata sapaan akrab untuk saling menyapa mahasiswa satu jurusan saya (yang dominan memang laki-laki). Hmm, saya merasa dibanding mengatakan, "Eh, Kamu!" memang lebih enak terdengar, "Eh, Boy!" (tapi tidak dengan nada lemah lembut ya..)

Jadi, apa masalahnya? Kebiasaan ini ternyata terbawa sampai keluar wilayah jurusan. Ya, tanpa disadari, saya jadi lebih nyaman menyapa orang lain dengan kata "boy" ini, entah dia laki-laki atau pun perempuan. Tidak mengherankan jika ada orang yang terhenti sesaat/sedikit memincingkan mata/agak bertanya-tanya - terutama perempuan - ketika saya secara spontan menggunakan kata "boy" ini sebagai sapaan. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dengan kata sapaan ini. 

Bahasa bisa berkembang kok. Dalam kasus ini anggap saja ada perluasan makna (ini hanya alasan penulis saja, tidak perlu ditanggapi serius).

Sunday 24 February 2013

(padahal) Selangkah lagi

Sepulang dari acara sehat mingguan (baca: lari pagi), seorang kawan memutuskan untuk membeli ikan untuk mengisi kolam di rumahnya. Tentu saja saya menemani karena keputusan ini didasari oleh penuturan saya yang menyatakan bahwa ada toko yang menjual ikan di jalan yang akan kami lewati untuk pulang. Berbekal petunjuk mama yang bilang kalau letak toko ikan itu tidak jauh dari belokan setelah keluar gerbang tol (karena saya sendiri sebenarnya belum tahu letak toko tersebut) maka kami memacu kendaraan dengan lambat sembari memerhatikan setiap toko yang terlewati.

Setelah melewati beberapa kios, tak jua nampak toko yang kami cari-cari.

"Ah, itu," seru kawan saya, "Ikannya sudah dimasak," tambahnya sembari menunjuk sebuah rumah makan padang di sisi jalan.

Haha, sudah tampak putus asa rupanya. Karena rasanya sudah jauh kami berjalan dari keluar gerbang tol, tapi toko itu belum terlihat juga. Hingga akhirnya kami menemukan rumah makan padang yang kesekian sembari melontarkan candaan yang serupa setiap menemukan hal yang sama. Kami pun mengakhiri pencarian, kemudian memutuskan untuk langsung pulang saja. Kandas sudah niatnya untuk membeli ikan saat itu.

Hari-hari berganti. Suatu kondisi menyebabkan saya harus melewati jalur yang sama dengan waktu itu untuk pulang. Yang berbeda adalah kondisi jalan yang sangat macet menjadikan setiap kendaraan bergerak dengan sangat lambat hingga dapat membuat bosan para penumpang. Macet yang super itu hampir membuat saya jengkel juga, tapi saya tiba-tiba teringat kembali dengan toko ikan yang sebelumnya saya cari-cari. Dan ternyata lagi-lagi yang saya jumpai adalah rumah makan padang sehingga saya tersenyum-senyum sendiri mengingat candaan kami waktu itu.

Tak lama setelah melewati rumah makan padang yang terakhir kami amati, saya melihat tulisan "... aquarium" di suatu kios.

"Itu dia!"

Oke, kalau waktu itu kami tidak cepat-cepat mengakhiri pencarian, niscaya kami akan menemukan toko ikan saat itu juga. Nice!