Sunday 24 February 2013

(padahal) Selangkah lagi

Sepulang dari acara sehat mingguan (baca: lari pagi), seorang kawan memutuskan untuk membeli ikan untuk mengisi kolam di rumahnya. Tentu saja saya menemani karena keputusan ini didasari oleh penuturan saya yang menyatakan bahwa ada toko yang menjual ikan di jalan yang akan kami lewati untuk pulang. Berbekal petunjuk mama yang bilang kalau letak toko ikan itu tidak jauh dari belokan setelah keluar gerbang tol (karena saya sendiri sebenarnya belum tahu letak toko tersebut) maka kami memacu kendaraan dengan lambat sembari memerhatikan setiap toko yang terlewati.

Setelah melewati beberapa kios, tak jua nampak toko yang kami cari-cari.

"Ah, itu," seru kawan saya, "Ikannya sudah dimasak," tambahnya sembari menunjuk sebuah rumah makan padang di sisi jalan.

Haha, sudah tampak putus asa rupanya. Karena rasanya sudah jauh kami berjalan dari keluar gerbang tol, tapi toko itu belum terlihat juga. Hingga akhirnya kami menemukan rumah makan padang yang kesekian sembari melontarkan candaan yang serupa setiap menemukan hal yang sama. Kami pun mengakhiri pencarian, kemudian memutuskan untuk langsung pulang saja. Kandas sudah niatnya untuk membeli ikan saat itu.

Hari-hari berganti. Suatu kondisi menyebabkan saya harus melewati jalur yang sama dengan waktu itu untuk pulang. Yang berbeda adalah kondisi jalan yang sangat macet menjadikan setiap kendaraan bergerak dengan sangat lambat hingga dapat membuat bosan para penumpang. Macet yang super itu hampir membuat saya jengkel juga, tapi saya tiba-tiba teringat kembali dengan toko ikan yang sebelumnya saya cari-cari. Dan ternyata lagi-lagi yang saya jumpai adalah rumah makan padang sehingga saya tersenyum-senyum sendiri mengingat candaan kami waktu itu.

Tak lama setelah melewati rumah makan padang yang terakhir kami amati, saya melihat tulisan "... aquarium" di suatu kios.

"Itu dia!"

Oke, kalau waktu itu kami tidak cepat-cepat mengakhiri pencarian, niscaya kami akan menemukan toko ikan saat itu juga. Nice!