Ada dua hal yang menjadi alasan utama mengapa energi (daya) elektrik perlu dikonversi.
Pertama, hampir semua peralatan elektronik tidak dapat bekerja secara efisien pada sumber energi (daya) elektrik yang tersedia.
Laptop misalnya, peralatan ini bekerja pada tegangan arus searah dengan harga tegangan yang rendah, padahal harga tegangan pada jala-jala jauh lebih tinggi dan memiliki bentuk tegangan arus bolak-balik. Maka agar energi dapat dipergunakan dalam peralatan ini perlu dilakukan konversi energi.
Kedua, banyak pembangkit energi elektrik nonkonvensional memiliki bentuk yang tidak kompetibel dengan sumber energi elektrik lainnya.
Pembangkit listrik yang memanfaatkan photovoltaic sel menghasilkan tegangan dalam bentuk arus searah. Tegangan dari jala-jala berbentuk arus bolak-balik. Begitu juga dengan pembangkit listrik tenaga bayu, gelombang laut, dan sumber energi baru/terbarukan lainnya memiliki keluaran yang tidak sama persis satu sama lain. Sehingga jika sumber-sumber energi ini ingin dihubungkan satu dengan yang lain perlu dikonversi terlebih dulu.
#catatan kuliah elektronika daya#
Pertama, hampir semua peralatan elektronik tidak dapat bekerja secara efisien pada sumber energi (daya) elektrik yang tersedia.
Laptop misalnya, peralatan ini bekerja pada tegangan arus searah dengan harga tegangan yang rendah, padahal harga tegangan pada jala-jala jauh lebih tinggi dan memiliki bentuk tegangan arus bolak-balik. Maka agar energi dapat dipergunakan dalam peralatan ini perlu dilakukan konversi energi.
Kedua, banyak pembangkit energi elektrik nonkonvensional memiliki bentuk yang tidak kompetibel dengan sumber energi elektrik lainnya.
Pembangkit listrik yang memanfaatkan photovoltaic sel menghasilkan tegangan dalam bentuk arus searah. Tegangan dari jala-jala berbentuk arus bolak-balik. Begitu juga dengan pembangkit listrik tenaga bayu, gelombang laut, dan sumber energi baru/terbarukan lainnya memiliki keluaran yang tidak sama persis satu sama lain. Sehingga jika sumber-sumber energi ini ingin dihubungkan satu dengan yang lain perlu dikonversi terlebih dulu.
#catatan kuliah elektronika daya#
oh, kalau konversi itu semacam standarisasi tegangan sehingga energi listrik bisa dipakai atau bisa dihubungkan dengan sumber tegangan yang lain ya. Emang konversinya sendiri itu pake apa ya dit kalau yang di pembangkit listrik ya? Baru tahu yang arus bolak balik jadi arus searah. Atau kalau yang sumber itu, konversinya kaya disamakan frekuensinya dan beberapa komponen pada energi listrik ya? (wonder).
ReplyDeleteiya, bisa dikatakan begitu, intinya kebutuhan dan ketersediaan kan tidak selalu sama, sehingga perlu diubah dulu sehingga baru bisa dipakai.
ReplyDeleteKalau konversinya sendiri sih saya kira akan bermacam-macam caranya dik, saya belum belajar banyak. Nanti kalau ada yang sudah saya pahami, saya share lagi di sini.
AC -> DC
itu baru salah satunya, bisa juga
DC -> AC, DC -> DC, ato AC -> AC