Thursday, 19 January 2012

Kolak Wortel

Pagi itu saya melihat ibu membersihkan wortel lalu memotong-motongnya menjadi potongan dadu kecil. Sekilas saja saya perhatikan apa yang beliau lakukan, karena saya harus segera bersiap untuk pergi ke kampus. Ya, perjalanan yang tidak sebentar memang, tapi menyenangkan jika mengingat setiap kali bisa bertemu dengannya ketika pulang dari kampus.

Lalu, sore itu, sepulang dari kampus, saya langsung disuguhi semangkok kolak hangat. Kuah nya berwarna jingga. Saya pun berceletuk, "Kolak wortel, Mah?"

Ibu saya pun tertawa. "Mana ada," katanya sembari memasang tampang heran.

Benar saja. Setelah saya cicipi ternyata itu kolak ubi dan begitu saya melongok ke arah meja makan, di sana terhidang semangkok besar sup nikmat dengan potongan wortel di dalamnya.

Ternyata memang tidak baik terlalu cepat menarik suatu kesimpulan, apalagi jika hanya didasari fakta yang sedikit.

2 comments:

  1. Haha... lumayan tuh Dit, wat ide bisnis
    Wortel di jus aja udah ada kan? :p

    ReplyDelete
  2. hehehe,,, mungkin bisa eksperimen ya...

    ReplyDelete

Just let me know that there is a comment here,,