Sunday 7 October 2012

Mengapa Berhenti Menulis?

Sudah begitu lama saya tidak membuka-buka laman blogger saya sendiri. Alasannya klasik, tidak sempat. Meski sempat pun hanya sekedar melihat apa ada post baru dari kawan-kawan saya. Ya, hanya sekedar itu saja. Padatnya rutinitas kegiatan seolah-olah menghalangi timbulnya kesempatan untuk menulis. Padahal, setelah dipikirkan lebih jauh lagi. Bukanlah kegiatan lain itu yang menjadi penghalang untuk menulis, melainkan semuanya terletak pada diri saya sendiri.

Seringkali terlintas dalam benak saya. Kemanakah perginya cita-cita saya itu. Cita-cita untuk dapat menulis dan terus menulis. Hingga saya dapat menghasilkan tulisan yang bermutu dan bermanfaat. Mungkin juga hingga saya menerbitkan buku sendiri bila memang diperlukan.

Sayang, cita-cita itu akan terlupakan begitu saja tanpa sempat memulai pencapaiannya, jika saya terus menerus mengabaikan kegiatan tulis-menulis dari daftar kegiatan rutin saya. Maka, blog ini tentu saja akan saya manfaatkan sebagai salah satu media saya menulis. Mungkin akan ada isi tulisan yang tidak menarik bagi Anda. Tapi siapa tahu di lain waktu saya bisa menulis hal yang menarik bagi Anda.

Ah, ya, mungkin saja. Mungkin saya pun mulai melupakan rutinitas membaca, sehingga rasa enggan untuk menguntai kata terus saja bermunculan.

Ada amalan yang tidak terputus meski sang pelaku telah meninggal dunia: doa dari anak sholeh, amal jariyah, dan ilmu yang bermanfaat. Begitulah yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Tentu tulisan yang bermanfaat merupakan salah satu aplikasi dari ilmu yang bermanfaat. Jadi, Mengapa berhenti menulis?

Baiklah. Kalau begitu, mulai sekarang, bukan lagi "tidak ada waktu bagi saya untuk membaca", tetapi "akan ada waktu yang dapat saya gunakan untuk membaca. Dan bukan pula "saya sibuk, saya tidak sempat menulis", melainkan "saya sudah mengalokasikan waktu untuk menulis, jadi kesibukan bukan masalah"

No comments:

Post a Comment

Just let me know that there is a comment here,,