Tuesday 27 November 2012

Pulpen Macet, Jangan (Langsung) Dibuang

Penyakit kalau sedang beres-beres adalah malas memilah barang-barang, mana yang masih layak pakai, mana yang tidak. Kalau yang sedang dibereskan adalah peralatan tulis-menulis, seringkali pulpen macet ditemukan padahal rasanya belum begitu sering dipakai, hanya terlupa sehingga tidak sempat dipakai. Sayang kalau langsung dibuang. Sebaiknya dicek dulu apakah tintanya masih ada atau tidak. Kalau memang tintanya sudah habis, ya, untuk apa masih disimpan. Sehingga lebih baik segera disingkirkan agar dapat memberi ruang untuk peralatan yang lain. 

Nah, bagaimana kalau ternyata tintanya masih ada? Mungkin saja tintanya mengeras sehingga menjadikan pulpen tidak bisa dipakai menulis alias macet. Seringkali kita menggunakan kaca sebagai alternatif untuk memastikannya bisa digunakan kembali, yaitu dengan mencoret-coretkan ujung pulpen ke permukaan kaca. Cara seperti ini terkadang berhasil, seringkali tidak berhasil juga. Biasanya cara seperti ini berhasil jika pulpen tersebut tidak digunakan dalam jangka waktu yang pendek.

Saya mendapat tips untuk mengatasi ketidakberhasilan cara pertama tadi dari ibu saya. Ternyata mudah saja. Ujung pulpen yang macet ditempelkan ke panci panas. Biarkan sesaat hingga ujung pulpen terasa hangat. Jangan terlalu lama, karena bisa-bisa malah pulpennya yang meleleh. Setelah itu coba dicorat-coretkan ke atas kertas. Jika masih belum berhasil, cara ini bisa dicoba berulang kali dan dikombinasikan dengan cara pertama. Selamat mencoba!

Saturday 17 November 2012

Creative Day - Part 1 - Greeting Card

10.11.12 - It can be called a good combination number of date. It is caused many people making a moment at this day, such as wedding. It was not surprising that I got three invitation of wedding in this date. One of them is held outside Java Island. So I chosen the other two to be attended.

Giving a present is not a necessity if we want to attend an invitation. But I always like to do it. Beside that, I can make my own greeting card. It was very exciting for me.

For this moment, I made greeting cards in shades of orange. I used three color of cardboard: orange, light orange, and light yellow. I also used green ribbon for the complementary decoration.


Required equipment to make this greeting card are scissors, ruler, cutter, pencil, and glue (I forgot to take the picture of the last one ^^).


First step is making an envelope pattern on the cardboard. Adjust the size as you needed and cut it. Don't forget to make a slice for tucking the ribbon.

For the decoration, create the flower pattern on the cardboard. Make two size of this pattern in the different color of cardboard. After cut the patterns, stack them to be one heap.


Write down the greeting on the paper, and paste it inside the envelope. Tuck the ribbon and paste the flower part on it. For sealing, tie the ribbon.


Finish!


Sunday 4 November 2012

Terjaga di Saat yang Tepat

Tiba-tiba dia duduk di sampingku. Aku pun kaget dan terjaga, sembari berusaha memahami situasi saat itu. Tak sampai tiga detik, aku menyadari bahwa ada hal yang harus kulakukan. Bersikap siaga.

Ini bukan kali pertama aku bertemu dengan mereka. Meski tak yakin mereka adalah orang-orang yang persis sama dengan yang saya jumpai pertama kali, tapi apa yang mereka lakukan tidak lah jauh berbeda. Bekerja berkelompok dan memanfaatkan kelengahan dan penuh sesak penumpang dalam bus kota. Hampir saja aku menjadi korban tangan-tangan jahil mereka.

Mungkin ada banyak cara yang mereka lakukan dalam beroperasi mencari mangsa. Tapi, setidaknya ada beberapa tindak-tanduk yang dapat diamati agar dapat bersikap siaga.

  1. Umumnya mereka bekerja secara berkelompok, jadi jika ada keributan di sisi lain bus, jangan kehilangan kewaspadaan karena bisa jadi masih ada komplotannya di samping kita yang menunggu kita lengah.
  2. Mereka seringkali memanfaatkan kondisi penuh sesak penumpang dalam bus. Selalu awasi barang bawaan, terutama dalam kondisi penuh sesak karena mereka berkesempatan merapat pada kita tanpa kita sadari.
  3. Biasanya mereka menutupi gerak-gerik tanggannya menggunakan tas kosong (mungkin tas gendong, bisa juga tas selempang) yang ditaruh di depannya. Kalau mendapati orang dengan tindak-tanduk mencurigakan dan berpenampilan seperti ini, bersikaplah siaga dengan selalu mengamati posisi tangan mereka dan menjauhkannya dari barang bawaan kita.

Meski mereka sering menggunakan kesempatan saat penuh sesak, bukan berarti kita bisa melonggarkan kewaspadaan kita. Ya, seperti hari ini. Kondisi bus yang kunaiki tidaklah penuh sesak. Bahkan ada banyak bangku kosong. Tapi ternyata, mereka tetap saja berusaha menjalankan aksinya. Untunglah, tadi aku terjaga di saat yang tepat, sehingga tidak jadi korbannya. Walaupun begitu, tampaknya aku tetap harus berhati-hati jika bertemu dengan mereka lagi, karena salah satu anggotanya melambaikan tangan dan memasang senyuman saat aku turun dari bus. Senyuman berbahaya. 

Semoga Allah selalu melindungi dan menjaga kita.