Wednesday 15 June 2011

Saya, Mr. Franco, dan Betrix

Hari ini belum genap seminggu betrix itu nongkrong di asrama. Ternyata tidak ada tempat yang terlindung dari hujan di luar. Alhasil sore ini adalah pertama kalinya dia 'mandi'. Tak apalah. Semoga kau tidak kedinginan di luar sana. Hehehe.

Betrix Sky-blue

Ohya, ada beberapa alasan mengapa betrix tipe sky-blue itu bisa nongkrong di situ. Pertama, ketetapan hati saya untuk tidak nge-kos setelah keluar asrama (alias di dug-dag dari rumah - pulang pergi, PP), jadi saya harus mencari alat transportasi yang bisa membuat saya lebih mobile. Kedua, rasa trauma saya untuk mengendarai motor sehingga saya harus mencari alternatif lain yang fleksibel namun saya sanggup menjalaninya. Ketiga, keterbatasan isi kocek. Semua itu menjadikan pilihan jatuh pada betrix tipe sky-blue yang notabene tidak benar-benar baru itu.

Pertama kali mencoba memang tetap saja ada rasa takut dan grogi. Belum lagi tidak terbiasa menangani benda berat seperti itu (lemah juga ya, padahal masih lebih ringan dari motor). Yang lebih berat adalah ketika harus mengeluarkan aki dari tempatnya untuk di-charge. Bagi saya, empat aki 12 Volt yang disusun seri itu bukan main beratnya. Meski penuh perjuangan, lama kelamaan jadi terbiasa juga.

Latihan pertama adalah menapaki sepanjang jalan Cisitu Baru. Meski digodain sama mamang bangunan yang lagi nge-rehab kosan tetangga. "Yang ngebut atuh, Neng." Biarlah, yang penting berani dulu mencoba. Latihan berikutnya jangkauan saya perluas jadi keluar dari Cisitu Baru, ke jalan Sangkuriang, lalu lewat Simpang Dago, terus balik lagi deh ke Cisitu Baru. Cukup menegangkan. Selain jalan menurun, dilanjut juga dengan jalan yang cukup ramai. Hari itu saya cukupkan dengan berputar dengan trek itu sebanyak dua kali. Itu saja sudah membuat jantung saya pun berolahraga. Dag dig dug.

Berikutnya jangkauan saya perjauh lagi hingga ke Masjid Salman. Wuaaah, ini lebih dag dig dug lagi. Tapi enak juga tuh perginya, karena tinggal diam saja sudah bisa jalan tuh betrix, wong jalannya menurun. Yang ada malah rem yang main terus-terusan, karena takut jika terlalu cepat. Hehehe.

Kesempatan selanjutnya, saya merencanakan untuk pergi ke Bank Syariah Mandiri, letaknya lebih jauh dari jembatan layang Pasopati, pokoknya ke arah jalan Merdeka. Namun sebelumnya, saya memutuskan untuk mampir dulu ke Salman. Ternyata justru saya menemui hal yang menarik dengan mampir di Salman. Saya berkenalan dengan Mr. Franco dari Argentina. Dia ada di Indonesia sejak 10 bulan yang lalu untuk belajar Bahasa Indonesia. Tidak heran jika dia dapat berbicara Bahasa Indonesia dengan lancar. Yah, meski saya seringkali kebingungan mencari kosakata baku dalam percakapan kami, sehingga tak jarang saya padukan dengan ekspresi gerak.

Mengapa saya bisa berkenalan dengan Mr. Franco? Semua itu karena si Betrix. Ya, dia tertarik ketika saya hendak memarkirkan si Betrix di Salman. Mr. Franco pun banyak bertanya hingga saya sendiri sempat melupakan tujuan utama saya ke Salman. Saya pun keasyikan berbincang dengannya. Mr. Franco orang yang menyenangkan. Dia sangat suka bersepeda. Dia mengaku tidak suka kalau harus naik angkot, sehingga lebih senang menggunakan sepeda. Mengapa? Saya pun menanyakan perihal itu padanya. "Kalau pakai angkot itu panas," tuturnya, "lama pula". "Belum lagi kalau ada asap rokok, saya tidak suka," akunya. Benar juga kata Mr. Franco, saya pun merasakan itu.

Perbincangan kami berada di seputar Betrix, bagaimana cara kerjanya, apa lebihnya. Saya sampaikan bahwa motornya digerakkan oleh aki. Tidak perlu BBM karena aki di-charge menggunakan listrik. Mr. Franco sangat tertarik dengan itu. Dia takjub karena belum melihat sepeda seperti ini di negaranya. Adapun sepeda bermesin, namun menggunakan BBM sehingga menimbulkan suara bising. Saya pemain baru di sini. Saya pun kelabakan ketika ditanya, bagaimana kalau pergi ke mall, apa parkir di tempat sepeda atau tempat motor? Mmmh, jujur saja, saya belum pernah memakainya sejauh itu, umurnya di tangan saya pun belum genap seminggu. Sempat bingung juga, karena ketika mau parkir di Salman pun diteriakin ama bapak pegawai karena tidak parkir di tempat motor (ya, karena penampilannya itu).

Mr. Franco bilang kalau September nanti ada temannya dari Argentina mau datang ke sini untuk kuliah di UPI, dan dia mau menyarankan kendaraan ini pada temannya itu. Wah, asyik juga tuh kalo bisa jadi terkenal juga di negara lain. Hehehe.

Sungguh, perbincangan kami sungguh mengasyikkan. Hal ini terbukti karena ternyata waktu untuk melakukan tujuan saya yang utama di sana lebih singkat dari perbincangan itu.

Ketika hendak keluar dari tempat parkir, saya lihat Mr. Franco pun hendak beranjak dengan sepedanya. Saya pun menyapanya dan menawarkan, apa mungkin dia ingin mencoba. "Tentu saja, terima kasih," jawabnya. Dia pun mencoba menaiki si Sky-blue. Setelah putaran pertama selesai, dia bertanya, "biasanya kamu simpan kaki dimana?" Tentu saja saya memakainya seperti orang pada umumnya menaiki motor Mio. Ternyata pada putaran pertama tadi, Mr. Franco menaruh kaki pada pedal untuk mengayuh. Dia pun meminta untuk mencoba sekali lagi dengan tidak menaruh kaki pada kayuhan. Lalu di putaran terakhir dia mencoba dengan hanya mengayuhnya saja. "Ternyata lebih berat dibanding sepeda saya itu ya," ujarnya. Hahaha, tentu saja, bentuk bodi-nya saja lebih gendut.

May I take a pic of you. Yes, of course.
Mr. Franco pun dengan senang hati bergaya.

Mr. Franco setelah mencoba betrix dua putaran

6 comments:

  1. lucu dit skuternyaa
    (eh iya kan skuter? atau apakah?)

    ReplyDelete
  2. apa ya...bingung juga nyebutnya,,hehehe..
    lucu deh, soalnya gak bisa diajak ngebut.. :D

    ReplyDelete
  3. eh punya sepede listrik ya, ga pernah liat...
    nyoba donk :|

    ReplyDelete
  4. sok atuh kk.. maen ke rumah... :)
    *kayak ada di rumah terus aja..

    ReplyDelete
  5. D share lgi dong pnglmannya. Skrg kan udh 3thun. Dlu bli brp hrg & srvicenya bgmana ??, soalnya sy jga mw bli betrix.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu saya belinya second kk (kisaran 3 jt kalau tidak salah ingat), kalau harga baru saya kurang tau. Karena sepertinya kalau yang sekarang2 ini sudah pakai baterai tipe baru. Yang saya punya ini masih pakai aki.

      Kalau di bandung bisa langsung datang ke tokonya saja, depan stasiun Bandung (utara), jadi bisa lebih jelas ya.. :)

      Delete

Just let me know that there is a comment here,,