Tidak terasa bulan Ramadhan telah tiba, bagi anak kosan, ini adalah tantangan baru untuk bertahan hidup.
Inilah kisah para pemburu tajil....
Hari pertama
Masih bingung mau sahur gimana, buka juga gimana. Panggilan pulang berdering, munggahan di rumah, masalah sahur selesai.
SMS jarkom diterima, ada arak-arakan, rangkaian acara sampai sore, ternyata ada buka bareng...
Selamat di hari pertama.
Kalau kau mengira begitu, itu salah besar, karena arak-arakan tidak jadi. Begitu pula dengan buka barengnya. Tapi tidak masalah, karena di masjid ada yang menyediakan tajil.
Ini baru selamat.
Hari kedua
Sahur bersama anak-anak kosan, lauk-pauk sudah disiapkan malam sebelumnya, yah, memang tidak mau repot soalnya.
Menjelang berbuka ada panggilan dari masjid tetangga yang sedang mengadakan acara silaturahmi tapi sepi pengunjung, maka kami datang memenuhi panggilan itu. Di sana kami disambut dengan beberapa rangkaian acara, tausiyah, dan tentu tak lupa tajil saat berbuka.
Hari ketiga
Sahur:tidak ada bedanya dengan hari kedua.
bersambung...
Inilah kisah para pemburu tajil....
Hari pertama
Masih bingung mau sahur gimana, buka juga gimana. Panggilan pulang berdering, munggahan di rumah, masalah sahur selesai.
SMS jarkom diterima, ada arak-arakan, rangkaian acara sampai sore, ternyata ada buka bareng...
Selamat di hari pertama.
Kalau kau mengira begitu, itu salah besar, karena arak-arakan tidak jadi. Begitu pula dengan buka barengnya. Tapi tidak masalah, karena di masjid ada yang menyediakan tajil.
Ini baru selamat.
Hari kedua
Sahur bersama anak-anak kosan, lauk-pauk sudah disiapkan malam sebelumnya, yah, memang tidak mau repot soalnya.
Menjelang berbuka ada panggilan dari masjid tetangga yang sedang mengadakan acara silaturahmi tapi sepi pengunjung, maka kami datang memenuhi panggilan itu. Di sana kami disambut dengan beberapa rangkaian acara, tausiyah, dan tentu tak lupa tajil saat berbuka.
Hari ketiga
Sahur:tidak ada bedanya dengan hari kedua.
bersambung...