Monday 11 April 2011

Pertolongan Allah itu Ada

Sungguh, pertolongan Allah itu nyata adanya.

Hari Minggu kemarin saya lalui dengan padat -seperti biasa- bahkan lebih luar biasa, karena ada rapat yang aslinya berlangsung hingga waktu Isya menjelang ternyata berlanjut hingga pukul sembilan malam (tambahan khusus bagi divisi yang saya tangani). Hari sudah cukup larut, saya pun berpamitan. Ketika ditanya bagaimana jalan saya pulang, saya baru teringat, kalau angkot Sadang Serang-Caringin yang seharusnya menjadi tumpuan saya pulang tidak beroperasi di atas jam sembilan malam. Saya pun melirik pada bawaan tambahan yang begitu banyak. Ada sekitar dua puluh berkas seleksi dan (mungkin) seratus poster ukuran A3 yang harus saya bawa. Beban di tas punggung saja sudah berat, mengingat ada laptop di dalamnya. Sebenarnya tidak terlalu masalah bagi saya untuk pulang dengan berjalan kaki, tapi dengan beban seperti ini, mungkin ceritanya akan lain lagi.

Namun apa boleh dikata, saya tetap harus pulang. Jadilah saya menelusuri Jalan Tubagus Ismail yang temaram itu seorang diri. Hingga separuh jalan sudah saya tempuh, tiba-tiba ada motor yang berhenti di samping saya.

"Kemana dit? Pulang? Hayu aku anter."

Mulanya saya menolak, tidak enak kan kalau malah merepotkan orang lain. Tapi dia tetap memaksa, mungkin karena melihat barang bawaan saya (tidak tega kali ya). Padahal saya tidak terlalu mengenalnya. Kami hanya pernah menjadi rekan di praktikum saat tingkat dua. Di situlah saya menyadari. Pertolongan Allah itu dapat datang dari mana saja, bahkan dari arah yang tidak disangka-sangka. Ketika letih menyapa, ternyata ada saja bantuan itu datang.

*Terima kasih untuk yang sudah memberikan tumpangan, maaf merepotkan.

No comments:

Post a Comment

Just let me know that there is a comment here,,