Thursday, 14 April 2011

2011 Goi peace Foundation UNESCO International Essay Contest

Organized by The Goi Peace Foundation and UNESCO

Endorsed by the Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology of Japan, Japanese National Commission for UNESCO, Japan Broadcasting Corporation, Nikkei Inc., Tokyo Metropolitan Board of Education

As today’s young people are crucial for the shaping of our future, it is imperative that they are enabled to develop to their full potential. UNESCO’s objective is to help empower young people, reaching out to them, responding to their expectations and ideas, and fostering useful and long-lasting skills. This annual essay contest is organized in an effort to harness the energy,
imagination and initiative of the world’s youth in promoting a culture of peace and sustainable development. It also aims to inspire society to learn from the young minds and to think about how each of us can make a difference in the world.

THEME: “MY STORY OF INSPIRATION”
Many people experience inner change that motivates them to create a better world. Please share your story of inspiration that has affected your life and changed you to make a change in the world.

GUIDELINES:
1. Essays may be submitted by anyone up to 25 years old (as of June 30, 2011) in one of the following age categories:
a) Children (ages up to 14)
b) Youth (ages 15 – 25)

2. Essays must be 800 words or less in English, French, Spanish or German; or 1600 characters or less in Japanese, typed or printed.

3. Essays must have a cover page indicating:
(1) category (Children or Youth) (2) essay title (3) your name (4) address
(5) phone number (6) e-mail (7) nationality (8) age as of June 30, 2011
(9) gender (10) school name (if applicable) (11) word count.

Teachers and youth directors may submit a collection of essays from their class or group. Please enclose a list of participants’ names and the name and contact information of the submitting teacher or director.
***Entries missing any of the above information will not be considered.

4. Entries may be submitted by postal mail or online.
***IMPORTANT: To send your essay online, you must go to the online registration page at www.goipeace.or.jp and follow the required steps.

5. Essays must be original and unpublished.

6. Essays must be written by one person. Co-authored essays are not accepted.

7. Copyright of the essays entered will be assigned to the organizers.

DEADLINE: Entries must be received by June 30, 2011.

AWARD: The following awards will be given in the Children’s category and Youth
category respectively:

1st Prize: Certificate and prize of 100,000 Yen (approx. US$1,200) … 1 entrant
2nd Prize: Certificate and prize of 50,000 Yen (approx. US$600) … 2 entrants
3rd Prize: Certificate and gift … 5 entrants
Honorable Mention: Certificate and gift … 25 entrants

* 1st prize winners will be invited to the award ceremony in Tokyo, Japan scheduled for November 2011. (Travel expenses will be covered by the organizers.)

** All prize winners will be announced in November 2011 on the Goi Peace Foundation web site (www.goipeace. or.jp) and UNESCO web site (www.unesco. org/youth) .

PLEASE SEND YOUR ENTRIES TO: International Essay Contest c/o The Goi Peace Foundation
1-4-5 Hirakawacho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0093 Japan
OR Send online

Monday, 11 April 2011

Pertolongan Allah itu Ada

Sungguh, pertolongan Allah itu nyata adanya.

Hari Minggu kemarin saya lalui dengan padat -seperti biasa- bahkan lebih luar biasa, karena ada rapat yang aslinya berlangsung hingga waktu Isya menjelang ternyata berlanjut hingga pukul sembilan malam (tambahan khusus bagi divisi yang saya tangani). Hari sudah cukup larut, saya pun berpamitan. Ketika ditanya bagaimana jalan saya pulang, saya baru teringat, kalau angkot Sadang Serang-Caringin yang seharusnya menjadi tumpuan saya pulang tidak beroperasi di atas jam sembilan malam. Saya pun melirik pada bawaan tambahan yang begitu banyak. Ada sekitar dua puluh berkas seleksi dan (mungkin) seratus poster ukuran A3 yang harus saya bawa. Beban di tas punggung saja sudah berat, mengingat ada laptop di dalamnya. Sebenarnya tidak terlalu masalah bagi saya untuk pulang dengan berjalan kaki, tapi dengan beban seperti ini, mungkin ceritanya akan lain lagi.

Namun apa boleh dikata, saya tetap harus pulang. Jadilah saya menelusuri Jalan Tubagus Ismail yang temaram itu seorang diri. Hingga separuh jalan sudah saya tempuh, tiba-tiba ada motor yang berhenti di samping saya.

"Kemana dit? Pulang? Hayu aku anter."

Mulanya saya menolak, tidak enak kan kalau malah merepotkan orang lain. Tapi dia tetap memaksa, mungkin karena melihat barang bawaan saya (tidak tega kali ya). Padahal saya tidak terlalu mengenalnya. Kami hanya pernah menjadi rekan di praktikum saat tingkat dua. Di situlah saya menyadari. Pertolongan Allah itu dapat datang dari mana saja, bahkan dari arah yang tidak disangka-sangka. Ketika letih menyapa, ternyata ada saja bantuan itu datang.

*Terima kasih untuk yang sudah memberikan tumpangan, maaf merepotkan.

Friday, 8 April 2011

Delapan Kado Indah Tak Berbingkis

  1. Kehadiran
    Meskipun jarak nampaknya bukan lagi suatu penghalang, seringkali kita justru terlena oleh kemudahan berinteraksi di dunia maya sehingga melupakan hal yang lebih penting. Kehadiran kita bisa menjadi sangat berarti. Orang tua mungkin bisa sedikit melepas rindu dengan dikirimi pesan singkat atau ditelepon, tapi rasanya akan sungguh berbeda jika bisa benar-benar hadir di hadapan mereka.

  2. Mendengar
    Kebanyakan orang lebih senang bercerita dan didengar. Sehingga sedikit sekali orang yang mampu memberikan kado ini. Akanlah sangat menyenangkan bila keluh kesah dan cerita kita didengarkan. Oleh karena itu, dengan mendengarkan keluh kesah orang lain tentu dapat menyenangkan hatinya. Dengan posisi mendengarkan dengan penuh perhatian dan sedikit tanggapan (dapat berupa anggukan, senyuman, atau tatapan memahami) kita bisa memberikan efek yang lebih manis daripada sekedar mendengar.

  3. Diam
    Seperti halnya gambar, diam dapat menunjukkan berjuta arti. Lalu diam seperti apakah yang dapat dijadikan sebagai hadiah? Memberikan orang lain ruang yang lebih luas untuk bergerak dengan kita 'diam' juga dapat menjadi kado yang indah. Terlebih lagi jika dalam keseharian kita sering sekali mengomel, mengatur, dan mengeluh.

  4. Kebebasan
    Mencintai bukan berarti memberi kita hak penuh untuk mengatur kehidupan orang yang kita cintai. Orang tua saja tidak baik rasanya jika memaksakan kehendak pada anaknya. Sungguh, memberikan kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan di sini bukanlah berarti bebas bertindak semaunya. Memberi kebebasan berarti memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas apa yang ia putuskan dan lakukan.

  5. Keindahan
    Siapa yang tidak senang melihat keindahan. Oleh karena itu, tampillah indah di hadapan orang yang kita cintai, seperti di hadapan orang tua dan sahabat-sahabat kita. Selain penampilan, menciptakan suasana indah di lingkungan juga dapat menjadi hadiah yang manis. Misal merapikan kamar kos.

  6. Tanggapan Positif
    Tanpa sadar kita lebih sering mengeluarkan tanggapan negatif. Ada yang salah sedikit, dikometari. Ada yang bagus sedikit, dibilang pengen sombong. Padahal, jika kita berkaca pada diri kita sendiri pun belum tentu semuanya sudah baik. Jadi tidaklah pantas kita mengata-ngatai orang lain dengan pembicaraan yang tidak baik. Akanlah lebih menyenangkan jika kita bisa menyebarkan aura positif dengan memberikan tanggapan-tanggapan positif kepada orang lain. Selain dapat membuat orang lain jadi lebih bersemangat, aura positif ini juga bisa mempengaruhi kita sebagai pihak yang menyebarkan. Jadi, tidak ada ruginya memberikan tanggapan positif.

  7. Kesediaan Mengalah
    Setiap orang senang menjadi juara. Tapi sedikit dari mereka yang dapat berbesar hati menerima kekalahan. Untuk masalah yang sepele sekalipun, orang-orang dapat bertengkar hanya karena memperbutkan siapa yang berhak menang (misal menang dalam berpendapat). Tentu kesediaan mengalah dapat mencegah suasana pertengkaran menjadi panas. Yakinlah bahwa dengan kesediaan mengalah itu kita jadi dapat bersikap besar hati.

  8. Senyuman
    Percayalah, kekuatan senyum itu sangat luar biasa. Pernahkah Anda mendapati seseorang tersenyum pada Anda padahal Anda sama sekali tidak mengenalnya. Tentu secara refleks Anda akan membalas senyumnya (setidaknya itulah yang saya rasakan). Senyuman, terlebih jika diberikan dengan tulus, dapat menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana yang muram, bahkan menjadi obat penenang di kala resah.
Jadi, kado seperti apakah yang hendak Anda berikan pada orang-orang yang Anda kasihi?

Tuesday, 5 April 2011

Ini Amanah, Bukan Sekedar Hadiah

Bermula dari sebuah obrolan ringan bersama sahabat seperjuangan. Kemudian berlanjut menjadi perbincangan serius yang mengarah pada pembentukan suatu ide. Ya. Ide yang cukup sederhana.

Kesempatan datang. Ide itu pun kami kemas dalam sebuah proposal bisnis untuk diajukan dalam sebuah kompetisi. Belum berhasil pada kesempatan pertama, kami pun mencoba di kesempatan kedua. Namun ternyata masih juga belum berhasil.

Hingga tiba suatu ketika, datanglah kesempatan yang ketiga. Meski datang di penghujung tenggat, tetap kami tanggapi juga. Dan justru disinilah ternyata kami bisa mulai melangkah untuk mewujudkan mimpi itu.

Kompetisi bussiness plan yang disponsori oleh Anderson Tanoto adalah kesempatan ketiga yang datang pada kami. Tak pernah terpikirkan kami akan bersaing dengan 36 proposal lain yang berasal dari 6 universitas di Indonesia. Dan sebagai hasilnya kami bisa lolos pada tahap 10 besar, 6 besar, hingga 3 besar dan mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 15.000.000,-. Sungguh tidak disangka, karena pada mulanya kesempatan yang ketiga ini diikuti hanya dengan iseng-iseng saja.

Penyerahan hadiah dilakukan pada 5 April 2011, bertempat di kantor Tanoto Foundation, Jl. MH Thamrin, Jakarta. Meski disebut penyerahan hadiah, tidak serta merta kami dapat menggunakan hadiah tersebut dengan seenaknya. Ya. Karena hadiah di sini adalah berupa bantuan modal untuk menjalankan usaha. Ini amanah, bukan sekedar hadiah.


Sedangkan bagi saya pribadi, sangat besar harapan saya, bahwa usaha yang dijalankan ini dapat membawa kemaslahatan bagi banyak orang.

Ingin rasanya bercerita banyak di sini, tapi karena tugas, laporan, dan praktikum sudah menunggu, saya cukupkan saja dulu. Semoga di lain kesempatan akan lebih banyak hal yang dapat diungkapkan.

bagi yang ingin melihat perkembangan usaha kami, silakan kunjungi fanpage kami di kios RupaRupa

Monday, 4 April 2011

Saklar Statis dan Dinamis

Dalam dunia elektronika sudah pasti dibutuhkan perangkat yang bernama saklar. Perangkat ini berfungsi untuk menghubungkan (kondisi on) atau memutuskan (kondisi off) komponen dalam suatu rangkaian (baik berupa sistem sederhana maupun kompleks).

Berdasarkan cara kerja komponennya, saklar dapat dibagi menjadi 2 tipe besar, yaitu :

Saklar Statis.
Saklar tipe ini tidak memiliki komponen yang bergerak secara mekanik.
Contoh : Thyristor, MOSFET, TRIAC


Gambar 1. Thyristor

Gambar 2. MOSFET

Gambar 3. TRIAC

Saklar Dinamis.
Saklar yang termasuk tipe ini memiliki komponen yang bergerak secara mekanik di dalamnya.
Contoh : Saklar lampu, circuit breaker

Gambar 4. Saklar lampu

Gambar 5. Circuit breaker 115 kV

Kata kunci : elektronika daya, saklar
Keywords : power electronics, switch